Nelwiyanti, S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Bogor. Guru Bahasa Inggris SMPN 7 Kota Bogor, Jawa Barat

Dalam uraian berikut ini saya membahas tentang Koneksi Antar Materi Modul 3.1 terkait Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

  • CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  • CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

  1. Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
    • Kutiapan Bob Talbert menekankan bahwa kecerdasan intelektual murid itu penting namun pembentukan karakter yang kuat jauh lebih bernilai. Pendidikan bukan hanya tentang mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga generasi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama, agar  melahirkan individu yang tidak hanya sukses secara akademik, namun juga sukses dalam menjalani kehidupan.
    • Kutipan ini menguatkan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai kebajikan ke dalam setiap keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran. Setiap keputusan harus berorientasi pada kepentingan terbaik murid dan mencerminkan nilai-nilai yang ingin kita tanamkan.
  2. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
    • Dalam proses pengambilan keputsan, ada tiga prinsip yang digunakan yaitu berorientasi pada tujuan, berlandaskan aturan, dan berpusat pada empati. Pilihan pendekatan ini disesuaikan dengan situasi yang ada. Namun, terlepas dari pendekatan yang dipilih, setiap keputusan harus berakar pada nilai-nilai luhur yang mengutamakan kepentingan murid dan berdampak positif bagi lingkungan.
  3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
    • Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus tanggap terhadap situasi di sekolah dan aktif berperan dalam pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut proses belajar siswa. Setiap keputusan harus berpusat pada kepentingan siswa, berakar pada nilai-nilai luhur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun kontribusi pada proses pembelajaran murid melalui pengambilan Keputusan diantaranya membuat keputusan berdasarkan kebutuhan murid: Selalu prioritaskan kebutuhan dan minat belajar murid dalam setiap Keputusan, Membangun Lingkungan Belajar yang Positif dan Mendukung.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

  1. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
    • Maksud dari kutipan di atas jika dihubungkan dengan pembelajaran yang telah saya alami pada modul ini  bahwasanya dengan Pendidikan akan membentuk individu  menjadi pribadi yang berperilaku etis yaitu tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang baik dan benar. Sebagai pemimpin pembelajaran pentingnya menggabungkan pengetahuan dengan nilai-nilai Kebajikan universal  dalam setiap keputusan yang kita ambil yang tentunya berpihak kepada murid dan bertanggung jawab.
  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
    • Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani tentunya memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.  Pratap Triloka mengandung makna mendalam yang menjadi landasan  bagi seorang pendidik, yang mengajarkan kita untuk selalu menjadikan murid sebagai pusat perhatian. Sebagai pemimpin pembelajaran, dalam setiap pengambilan Keputusan seharusnya :
      • Mampu mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualits agara selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani)
      • Memberikan teladan dan contoh akan keputusan yang bijak,menjadi teladan yang patut ditiru (Ing Ngarso Sung Tulodo).
      • Mampu memberdayakan dan membangun kerukunan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa)
  2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
    • Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap prinsip-prinsip yang kita gunakan dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini menjadi acuan yang memandu kita dalam memilih tindakan yang sesuai dengan keyakinan dan pandangan hidup kita. Dalam pengambilan keputusan, kita mengenal ada tiga prinsip yang dapat dimbil yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).
    • Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai- nilai yang tertanam dalam diri. Setiap keputusan yang diambil untuk permasalahan sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
  3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
    • Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki hubungan erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Jika pada coaching kita lebih fokus membantu individu (coachee) untuk menentukan atau mengambil keputusan, maka pada modul ini kita  pembahasan fokus kepada keterampilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu perannya, yaitu mengambil suatu keputusan, khususnya pada kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan atau Etika. Selanjutnya keputusan-keputusan yang diambil secara langsung atau tidak, menentukan arah dan tujuan sekolah yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid. Modul ini juga memberikan panduan yang komprehensif, mulai dari 4 paradigma, 3 prinsip, hingga 9 langkah pengujian, untuk membantu kita mengevaluasi setiap keputusan yang kita buat.
  4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
    • Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial-emosional merupakan hal  penting dalam menghadapi dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu mengelola emosi, serta memiliki empati yang tinggi akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Kemampuan berelasi yang efektif juga memungkinkan guru untuk berkomunikasi secara positif dengan berbagai pihak yang terlibat, sehingga solusi yang dihasilkan lebih bernilai  dan berkelanjutan.
  5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
    • Dalam dunia pendidikan, Pendidik  seringkali dihadapkan pada dilema etika. Modul ini menyajikan contoh-contoh nyata yang mungkin pernah kita alami, dilengkapi dengan Langkah – Langkah untuk mengambil keputusan yang tepat, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Dengan memahami prinsip dan langkah pengambilan keputusan, diharapkan Pendidik  dapat bertindak bijak dalam mengabil keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan dan menghindari kesalahan dalam berbagai situasi.
  6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
    • Pengambilan keputusan memiliki arti penting bagi maju atau mundurnya suatu sekolah. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap sekolah ke arah yang lebih baik,  serta menunjukkan nilai-nilai atau integritas sekolaht, yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid. Terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada perjalanan  sekolah itu sendiri.
  7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
    • Tantangan yang saya hadapi Dalam mengambil Keputusan untuk  menghadapi dilema etika, saya seringkali merasa terbebani oleh keinginan untuk menyenangkan semua pihak. Namun, dengan belajar dan menerapkan kerangka kerja pengambilan keputusan yang sistematis yang berpodeoman  pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan Keputusan.  saya dapat mengembangkan kemampuan untuk membuat pilihan yang lebih baik, meskipun tidak selalu menyenangkan semua orang
  8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
    • Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya pengambilan keputusan akan sangat berpengaruh pada pengajaran yang diberikan kepada murid. Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. 
    • Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat diawali dengan mengetahui kesiapan, minat, dan profil belajar murid. Jika kita sudah mengetahui ketiga unsur tersebut selanjutnya kita dapat memutuskan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa, melalui strategi pembelajaran berdiferensiasi konten proses dan produktif
  9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
    • Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan Pemimpin Pembelajaran  secara tepat dan bijak tentu akan mempengaruhi masa depan murid-murid. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bisa diandalkan, dan mampu menggali potensi dan kekuatan mereka.
  10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
    • Kesimpulan yang dapat diambil dari modul ini adalah bahwa pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan murid. Filosofi pemikiran pandangan KHD dengan filosofi Pratap Trilokanya.  Dalam pengambilan keputusan  haruslah berdasarkan pada tiga unsur, yaitu nilai-nilai kebajikan universal,  bertanggungjawab terhadap segala konsekuensinya dan berpihak pada murid.
    • Berlandaskan nilai dan peran guru pengerak yang dimiliki berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi serta sosial emosional serta memiliki keterampilan coacing yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan.
  11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
    • Pemahaman saya terhadap materi tentang konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini yaitu: penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan Keputusan. Sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan nilai etika atau bujukan moral sebuah kasus dikatakan dilema etika apabila (benar lawan benar) sedangkan dikatakan bujukan moral apabila (salah lawan benar)
    • Hal-hal di luar dugaan  saya, apabila sebuah kasus sudah dipahami sebagai pelanggaran hukum, maka langkah-langkah pengambilan keputusan tidak perlu dianjurkan karena sudah melewati uji legal atau hukum yang menyatakan kasus tersebut adalah benar dalam salah atau bujukan orang.
  12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
    • Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil  keputusan dengan situasi dilema etika, saat itu saya hanya mengandalkan Keputusan akhir yang saya rasa tidak akan merugikan kedua belah pihak berdasarkan beberapa pertimbangan. Setelah saya mempelajari modul ini ternyata sebuah kasus dilema etika perlu diselesaikan dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar apa yang diputuskan berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
  13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
    • Konsep yang sudah saya pelajari di modul ini memberikan dampak yang besar bagi pola pikir saya. Sebelumnya saya berpikir bahwa pengambilan keputusan yang telah didasarkan regulasi dan sosial saja sudah cukup, ternyata banyak hal yang menjadi dasar. Dalam konteks ini terdapat 4 paradigma dilemma etika yaitu: individu lawan kelompok (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) yang semuanya didasari atas 3 prinsip dan 9 langkah. Saya berencana akan mengimplementasikan landasan tersebut dalam setiap pengambilan keputusan baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun dalam pengambilan kebijakan di sekolah dan komunitas praktisi.  Dengan landasan dalam pengambilan keputusan tersebut, saya yakin bahwa keputusan yang saya ambil akan tepat dan lebih akurat dengan selalu berpihak pada murid.
  14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
    • Sangat penting mempelajari Modul 3.1 ini, karena sebagai seorang individu membuat saya berkembang menjadi pribadi  yang lebih baik dan sebagai seorang pemimpin saya harus mampu mengambil sebuah keputusan terbaik  berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab
Hi, I’m Nelwi Yanti

16 Comments

  1. Melakukan kegiatan pembelajaran seperti mengajarkan anak berhitung baik. Namun, mengajarkan nilai-nilai karakter akan lebih baik untuk kehidupan di masa yang akan datang.

  2. Bu Nelwi…luar biasa pemaparannya tentang mengkoneksikan antar materi dengan materi sebelumnya terutama dalam hal langkah-langkah pengambilan keputusan, semoga bisa diterapkan dalam pembelajaran, semangat

    1. Education is the art of man ethical…
      Modul ini mengingatkan kembali besarnya peran guru dalam menanamkan nilai2 etika kepada siswa mengingat guru adalah pimpinan pembelajaran

    2. Education is the art of man ethical…
      Modul ini mengingatkan kembali besarnya peran guru dalam menanamkan nilai kebaikan kepada siswa mengingat guru adalah pimpinan pembelajaran

    3. Modul ini mengingatkan kembali besarnya peran guru dalam menanamkan nilai kebaikan kepada siswa mengingat guru adalah pimpinan pembelajaran

  3. Modulnya mudah dipahami dan dijadikan infirasi bagi saya untuk diterapkan kembali didalam kegiatan pembelajaran..sukses terus bu nelwi dan tetap semangat

  4. Bu Nelwi….Pemaparan pengkoneksian materi dengan materi sebelumnya sudah bagus sekali terutama tengtang langkah-langkah pengambilan keputusan, semoga dapat diterapkan dalam pembelajaran, semangat..

  5. Pemaparan dari Ibu Nelwiyanti mudah dipahami dan membantu kita untuk lebih memahami pentingnya pembentukan karakter dalam pendidikan

  6. Dari modul 3.1 kita jadi tahu ternyata kita tidak bisa gegabah dalam mengambil keputusan di saat berhadapan dengan siswa. Sebagai pimpinan pembelajaran guru harus berpijak pada banyak hal yg mendasari.

  7. Sudah sesuai dan berkesinambungan dengan isi modul apa yg dilaksanakan CGP dan saya sebagai teman sejawat akan ikut menerapkan seperti teman CGP.

  8. Good job Bu Nelwi…Dari modul ini kita jadi tahu ternyata kita tidak bisa gegabah dalam mengambil keputusan di saat berhadapan dengan siswa. Sebagai pimpinan pembelajaran guru harus berpijak pada banyak hal yg mendasari.

  9. Dari pemaparan jawaban Bu Nelwi terlihat bahwa Bu Nelwi telah menguasai materi mengenai proses pengambilan keputusan sebagai seorang calon pemimpin yang diharapkan memiliki pemahaman tentang konsep kepemimpinan sebagaimana tertulis dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai Pratap Triloka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *